13 KANDUNGAN KOSMETIK YANG PERLU DIHINDARI IBU HAMIL




Hai bunda...
Memang tidak semua bahan kimia berbahaya bagi Ibu hamil, namun beberapa diantaranya dapat memberikan efek yang tidak baik bagi kesehatan bunda dan janin yang ada dalam kandungan.

Saat sebelum hamil, bisa jadi tubuh dapat menganggap sepele kerusakan yang terjadi akibat zat-zat yang terkandung dalam Scincare atau Kosmetik. Tapi berbeda halnya ketika dalam masa kehamilan, sebab ada janin yang harus diperhatikan kesehatan dan tumbuh kembangnya dalam kandungan.

Berikut bahan-bahan kosmetik yang perlu Bunda waspadai saat hamil

1. Hydroxy Acids

Antioksidan buatan manusia ini seringkali terdapat dalam makanan maupun kosmetik. BHA dapat menyebabkan iritasi kulit dan diduga bersifat karsinogenik (pemicu kanker).

Pada makanan, BHA menggunakan istilah E320. Sedangkan pada kosmetik, Anda dapat menjumpainya dalam sebagian besar produk pelembab dan lipstik sebagai zat pengawet.

Hydroxy acid seperti beta hydroxy acid (BHA) dan alpha hydroxy acid (AHA) ditemukan dalam produk untuk mengobati gangguan kulit tertentu, termasuk jerawat, peradangan kulit, dan kemerahan. Bahan-bahan ini juga ditemukan di sejumlah pembersih, toner, dan pengelupas kulit yang disebut-sebut untuk mengurangi tanda-tanda penuaan.

Asam salisilat adalah BHA paling umum dan telah dipelajari efeknya dalam kehamilan. Dosis tinggi asam dalam bentuk oralnya (aspirin) telah ditunjukkan dalam penelitian dapat menyebabkan cacat lahir dan berbagai komplikasi kehamilan.
BHA lain belum diteliti pada kehamilan.
Sangat sedikit BHA akan terserap ke dalam kulit ketika itu diterapkan secara topikal. Tetapi karena asam salisilat oral tidak aman selama kehamilan, dokter juga merekomendasikan menghindari penggunaan produk kulit yang berlebihan atau mengandung BHA.

1.   2. Aluminium Chloride Hexahydrate

Bahan ini seringkali  ada dalam produk antiperspirants, baik tipe spray maupun roll-on. Penggunaannya bisa memicu timbunan aluminium dalam tubuh sehingga menyebabkan anemia, lesu, penyakit tulang, dan lain sebagainya. Pihak U.S.Food & Drug Administration menyatakan kalau Aluminium Chloride Hexahydrate berbahaya bagi janin.

3.Retinol/Retinoids

Bagi yang berjerawat dan wanita yang sudah berumur pasti tak asing dengan retinol yang ternyata memiliki banyak nama seperti:

Retinoic acid

Retinyl palmitate

Retinaldehyde

Adapalene

Tretinoin

Tazarotene

Isotretinoin

retinoids memang ampuh mengurangi kerutan, membebaskan pori-pori kulit yang tersumbat, serta menghaluskan kulit. Alhasil, banyak sekali produk yang menggunakannya sebagai bahan aktif produk jerawat, anti-aging, dan obat.

Sayangnya, ini berkaitan  erat antara retinoid dengan meningkatnya risiko kardiovaskular dan bayi cacat lahir di bagian wajah (kraniofasial). Lebih dari itu, bila dipakai dalam jumlah berlebih, retinoid jadi beracun sehingga menyebabkan:

Bengkak disertai rasa sakit pada area yang terpapar

Berat badan turun drastis

Pandangan kabur

Sakit kepala akut

Rambut rontok

Bengkak pada organ hati dan limfa

(ngeri juga yah ternyaya bun... padahal mimin udah sempat pakai loh dikehamilan kedua ini😣😣😣)

3.     4. Butylated Hydroxytoluene (BHT)

BHT tak jauh beda dengan BHA. Bahan ini juga bisa ditemui dalam makanan dan kosmetik sebagai antioksidan sintetis (pengganti vitamin E). Pada makanan, labelnya menggunakan kode E321. Beberapa hasil studi menunjukkan BHT dapat meningkatkan risiko kanker dan asma.

4.     5. Dihydroxyacetone (DHA)

DHA merupakan bahan populer yang ada dalam produk tanning. Sebenarnya bahan ini aman kalau dipakai di luar tubuh. Yang membuatnya berbahaya adalah bila DHA sampai terhirup. Tapi apa mungkin mengoleskanya ke tubuh tanpa menghirup aromanya?!🤔

5.     6. Formaldehyde

Bahan lain yang bersifat karsinogen adalah formaldehyde. Biasanya formaldehyde dipakai sebagai zat pengawet produk sabun, losion, maupun deodoran. Selain meningkatkan risiko kanker, formaldehyde juga dapat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan.

6.   7. Gluten

Walau jarang terdeteksi, gluten dapat menjadi alergen (penyebab alergi) bagi beberapa orang. Ibu hamil yang mengidap penyakit Celiac atau alergi gluten harus menghindari gluten yang mudah terserap dalam kulit ini. Perlu diketahui bahwa dalam produk perawatan kulit dan kosmetik, gluten sering memakai nama lain “Triticum Vulgare”.

7.    8. Mineral Oil

Mineral oil atau  minyak parafin (paraffin oil), petroleum, atau petroleum jelly. Mineral oil merupakan produk sampingan dari proses distilasi petroleum ke petrol.

Komponen standar yang terdapat dalam minyak atau krim anti-stretch mark ini ternyata berpotensi menutup pori-pori sehingga sulit bagi tubuh untuk mengeluarkan toksin. Lebih dari itu, jika mineral oil tidak disuling dengan benar, maka ini juga bisa menyebabkan kanker (karsinogen).

8.   9. Phenoxyethanol

Zat pengawet murah meriah ini ternyata sering ditemukan dalam produk kosmetik berlabel ‘organik’. Disebut juga dengan istilah ethylene glycol phenyl ether atau ethylene glycol monophenyl ether, phenoxyethanol ternyata berpotensi mengiritasi kulit. Efeknya bahkan bisa sampai ke otak, sistem saraf, serta kandung kemih. Selain itu, phenoxyethanol juga bersifat karsinogenik.

9.  10. Phthalates

Komponen yang berguna untuk memperkuat aroma serta membantu losion agar lebih meresap dalam kulit ini tak hanya Cuma memicu obesitas, tekanan darah tinggi, gangguan endokrin, diabetes, serta kanker payudara saja. Akan tetapi phthalates juga bisa membuat janin tumbuh abnormal. Karenanya hindari produk yang menuliskan DBP, DNOP, DiNP, DEP, BBzP, DEHP, DiDP, DnHP, DMP, DnOP, serta BPA dalam ingredients-nya.

11. Paraben

Coba periksa, apakah kira-kira produk kosmetik Anda mengandung methylparaben, ethylparaben, propylparaben, butylparaben, atau isobutylparaben? Jika ya, hati-hati karena hasil studi terkini menyebutkan paparan paraben ke kulit setiap hari bisa meningkatkan risiko kanker termasuk melanoma.

Saking berbahayanya bagi anak kecil, sampai-sampai Denmark dan beberapa negara lain melarang penggunaan paraben dalam produk untuk anak batita.

 12.  Sulphates

Sulphates mampu mengiritasi kulit, bahkan tipe yang paling ‘badak’ sekalipun. Sulphates kerap dijumpai dalam berbagai produk seperti pasta gigi, sabun mandi, maupun sampo.

Alasan mengapa para produsen memakainya adalah karena komponen tersebut bisa menghasilkan busa. Sayangnya, sulphates juga bisa memicu bayi cacat lahir.

 13. Toluene

Selain phthalates dan formaldehyde, toluene juga sering dipakai sebagai bahan produk cat kuku (kuteks) atau nail polish remover (pembersih kuteks). Toluene tak hanya bersifat karsinogenik, namun juga berdampak negatif bagi hati, ginjal, paru-paru, sistem imun, otak, maupun sistem saraf. Untuk menghindarinya, jangan gunakan produk yang mengandung methylbenzine, toluol, atau antisal 1a.

 

Nah bun, itulah sederet kandungan kosmetik yang perlu dihindari Ibu hamil, semoga bermanfaat yah😉

 


Comments

Maftuha said…
Artikelnya berguna sekali untuk saya. Terima kasih bun sudah membagikan artikel ini. Langsung di note ini mah. Hihi
Vicky Cahyagi said…
Info yang bermanfaat. Biasanya ibu hamil ga terlalu memperhatikan hal ini. Tentunya kosmetik yang baik bisa dilihat dari merek yang dipercaya dan halal juga. Komposisi bahan yang aman bagi tubuh
Monica Rasmona said…
Zat-zat yang biasanya aman-aman saja, bisa jadi nggak aman buat ibu hamil, ya. Untungnya, saya dua kali hamil, dua kalinya juga mager buat skincare-an. 😅 But, anyway terima kasih sharing-nya. 🙂
purimuhammad_ said…
Nahhh tips nya sangat berguna banget iniii, kaum hawa wajib baca ini pokoknya apalagi bumil..terimakasih kak buat informasi nya
MilaFauziAmalia said…
Makasih loh infonya sangat bermanfaat, soalnya banyak sekali ibu hamil yang kadang abai akan bahaya kosmetik.
Gusti Yeni said…
Bermanfaat sekali memang Ibu hamil harus waspada tentang penggunaan kosmetik, paling Aman kayaknya produk baby ya mak atau produk kosmetik yg memang di peruntukkan bagi ibu hamil.
Maria Tanjung said…
Ngeri juga ya kak misal kita tidak tahu kandungan skincare, nah pas hamil kita pakai deh selama 9 bulan. Kalau perlu kita Konsul ke obgynnya aja ya kak
Kata Nieke said…
Kayaknya perlu juga ya kosmetik mencantumkan apakah produknya aman bagi ibu hamil di label kemasannya. Atau kalau enggak, pakai skin care atau kosmetik bahan alami dan yang aman bagi bumil. Kayaknya sudah ada beberapa merek yang klaim aman buat bumil.
Edukasi tentang memilih kosmetik dan produk yang aman bagi Ibu hamil sangatlah penting. Kalo boleh, seharusnya pemerintah melakukan kampanye untuk hal ini supaya para ibu aware akan bahaya yang mengancam dari produk skincare yang dekat sekali dengan mereka

Popular posts from this blog

Terkenal Horor, Ternyata Suzanna Punya Suara Semerdu Ini

TEMPAT NONGKRONG KEREN DAN MURAH BUDGET MAHASISWA DI MAKASSAR

SEHATQ PLATFROM TRANSAKSI PRODUK DAN LAYANAN KESEHATAN TERAMAN