13 KANDUNGAN KOSMETIK YANG PERLU DIHINDARI IBU HAMIL
1. 2. Aluminium Chloride Hexahydrate
Bahan ini seringkali ada dalam produk antiperspirants, baik tipe spray maupun roll-on. Penggunaannya bisa memicu timbunan aluminium dalam tubuh sehingga menyebabkan anemia, lesu, penyakit tulang, dan lain sebagainya. Pihak U.S.Food & Drug Administration menyatakan kalau Aluminium Chloride Hexahydrate berbahaya bagi janin.
3.Retinol/Retinoids
Bagi yang berjerawat dan wanita yang sudah berumur pasti tak asing dengan retinol yang ternyata memiliki banyak nama seperti:
Retinoic
acid
Retinyl
palmitate
Retinaldehyde
Adapalene
Tretinoin
Tazarotene
Isotretinoin
retinoids memang ampuh mengurangi kerutan, membebaskan pori-pori kulit yang tersumbat, serta menghaluskan kulit. Alhasil, banyak sekali produk yang menggunakannya sebagai bahan aktif produk jerawat, anti-aging, dan obat.
Sayangnya, ini berkaitan erat antara retinoid dengan meningkatnya risiko kardiovaskular dan bayi cacat lahir di bagian wajah (kraniofasial). Lebih dari itu, bila dipakai dalam jumlah berlebih, retinoid jadi beracun sehingga menyebabkan:
Bengkak
disertai rasa sakit pada area yang terpapar
Berat
badan turun drastis
Pandangan
kabur
Sakit
kepala akut
Rambut
rontok
Bengkak
pada organ hati dan limfa
(ngeri juga yah ternyaya bun... padahal mimin udah sempat pakai loh dikehamilan kedua ini😣😣😣)
3. 4. Butylated
Hydroxytoluene (BHT)
BHT tak jauh beda dengan BHA. Bahan ini juga bisa ditemui dalam makanan dan kosmetik sebagai antioksidan sintetis (pengganti vitamin E). Pada makanan, labelnya menggunakan kode E321. Beberapa hasil studi menunjukkan BHT dapat meningkatkan risiko kanker dan asma.
4. 5. Dihydroxyacetone
(DHA)
DHA merupakan bahan populer yang ada dalam produk tanning. Sebenarnya bahan ini aman kalau dipakai di luar tubuh. Yang membuatnya berbahaya adalah bila DHA sampai terhirup. Tapi apa mungkin mengoleskanya ke tubuh tanpa menghirup aromanya?!🤔
5. 6. Formaldehyde
Bahan lain yang bersifat karsinogen adalah formaldehyde. Biasanya formaldehyde dipakai sebagai zat pengawet produk sabun, losion, maupun deodoran. Selain meningkatkan risiko kanker, formaldehyde juga dapat mengiritasi kulit, mata, hidung, dan tenggorokan.
6. 7. Gluten
Walau jarang terdeteksi, gluten dapat menjadi alergen (penyebab alergi) bagi beberapa orang. Ibu hamil yang mengidap penyakit Celiac atau alergi gluten harus menghindari gluten yang mudah terserap dalam kulit ini. Perlu diketahui bahwa dalam produk perawatan kulit dan kosmetik, gluten sering memakai nama lain “Triticum Vulgare”.
7. 8. Mineral
Oil
Mineral
oil atau minyak parafin (paraffin oil),
petroleum, atau petroleum jelly. Mineral oil merupakan produk sampingan dari
proses distilasi petroleum ke petrol.
Komponen standar yang terdapat dalam minyak atau krim anti-stretch mark ini ternyata berpotensi menutup pori-pori sehingga sulit bagi tubuh untuk mengeluarkan toksin. Lebih dari itu, jika mineral oil tidak disuling dengan benar, maka ini juga bisa menyebabkan kanker (karsinogen).
8. 9. Phenoxyethanol
Zat pengawet murah meriah ini ternyata sering ditemukan dalam produk kosmetik berlabel ‘organik’. Disebut juga dengan istilah ethylene glycol phenyl ether atau ethylene glycol monophenyl ether, phenoxyethanol ternyata berpotensi mengiritasi kulit. Efeknya bahkan bisa sampai ke otak, sistem saraf, serta kandung kemih. Selain itu, phenoxyethanol juga bersifat karsinogenik.
9. 10. Phthalates
Komponen yang berguna untuk memperkuat aroma serta membantu losion agar lebih meresap dalam kulit ini tak hanya Cuma memicu obesitas, tekanan darah tinggi, gangguan endokrin, diabetes, serta kanker payudara saja. Akan tetapi phthalates juga bisa membuat janin tumbuh abnormal. Karenanya hindari produk yang menuliskan DBP, DNOP, DiNP, DEP, BBzP, DEHP, DiDP, DnHP, DMP, DnOP, serta BPA dalam ingredients-nya.
11. Paraben
Coba
periksa, apakah kira-kira produk kosmetik Anda mengandung methylparaben,
ethylparaben, propylparaben, butylparaben, atau isobutylparaben? Jika ya,
hati-hati karena hasil studi terkini menyebutkan paparan paraben ke kulit
setiap hari bisa meningkatkan risiko kanker termasuk melanoma.
Saking berbahayanya bagi anak kecil, sampai-sampai Denmark dan beberapa negara lain melarang penggunaan paraben dalam produk untuk anak batita.
Sulphates
mampu mengiritasi kulit, bahkan tipe yang paling ‘badak’ sekalipun. Sulphates
kerap dijumpai dalam berbagai produk seperti pasta gigi, sabun mandi, maupun
sampo.
Alasan mengapa para produsen memakainya adalah karena komponen tersebut bisa menghasilkan busa. Sayangnya, sulphates juga bisa memicu bayi cacat lahir.
Selain
phthalates dan formaldehyde, toluene juga sering dipakai sebagai bahan produk
cat kuku (kuteks) atau nail polish remover (pembersih kuteks). Toluene tak
hanya bersifat karsinogenik, namun juga berdampak negatif bagi hati, ginjal,
paru-paru, sistem imun, otak, maupun sistem saraf. Untuk menghindarinya, jangan
gunakan produk yang mengandung methylbenzine, toluol, atau antisal 1a.
Nah
bun, itulah sederet kandungan kosmetik yang perlu dihindari Ibu hamil,
semoga bermanfaat yah😉
Comments